Tuesday, August 30, 2016

Singkong vs Nasi - Diversifikasi Pangan?


Harnaz keringetan. Di piringnya tersaji sebuah hidangan yang agak aneh: rendang sapi padang dan.... potongan singkong! "Ini cocoknya dicemil!" kata Irvan. Namun, nasib berkata lain. Kali ini Harnaz harus menghabiskan sepiring singkong dengan rendang! Mengapa?

Pernah dengar program 'diversifikasi pangan'? Program ini sering didengung-dengungkan. Ganti nasi dengan singkong dong! Atau dengan kentang. Supaya kita tidak repot perlu memproduksi beras banyak-banyak. Supaya kita bisa swasembada beras. Dan... ujung-ujungnya nih yang nggak enak. Toh nasi itu buruk buat kesehatan, katanya. Bisa diabetes lah. Atau bikin gemuk. Dan... banyak lagi! Lah kalau benar begitu, berarti seluruh Indonesia resiko diabetes dan gemuk dong? Kan se-duaratus empat puluh juta orang Indonesia ya makan nasi!

Kali ini Kimiasutra membahas mengenai: apakah bisa menerapkan ganti nasi dengan singkong? Diversifikasi pangan! Sambil rahang pegal mengunyah singkong, Harnaz berkata: "Inilah diversifikasi pangan! Inilah masa depan kita!". Apakah enak? Enggak, hehe. Rendang mah enaknya sama nasi! Kenapa?

Karena beras yang ditanak (Namanya nasi) ternyata punya sifat khusus yang cocok disantap dengan lauk pauk ala Indonesia. Misalnya, butiran yang kecil dan lembut sehingga cocok disantap dengan kuah. Jika ada minyak kelapa, maka permukaan nasi akan menyerap minyak dan membuat minyak bisa mengalir dengan baik. Minyak kelapa ini yang akan membawa rasa sedap pada nasi! (lihat video sebelumnya, Battle of Nasi Bungkus!). Sementara singkong kurang bisa menyerap kuah dan minyak kelapa. Apalagi teksturnya lebih padat, sehingga sulit dikunyah. Akhirnya, dengan berat awal yang sama, Harnaz hanya mampu menghabiskan kurang dari setengah, sementar nasi Irvan sudah habis bersamaan dengan rendangnya!

Apa kunci pesan dari video ini! Begini. Kalau memang kita pemakan nasi, yuk atuh makan nasi aja! Tidak semudah itu mengubahnya menjadi singkong, apalagi kalau lauknya tetap rendang (bukan sambal roa). Produksi kurang? Swasembada sulit tercapai? Ayo dong, buat teknologi canggih penyemaian padi, penanaman padi, dan sejahterakan petani! Sehingga mereka semakin produktif, produksinya banyak, dan beras Indonesia menjadi beras paling canggih dan enak se-dunia! Daripada menggelontorkan dana milyaran untuk diversifikasi pangan, mending disalurkan untuk meningkatkan riset beras!

Yuk atuh nonton videonya!

Salam,

Harnaz

Tuesday, August 16, 2016

Mengapa Kimiasutra? Selamat Datang Batman & Robin!


Saya dan Irvan Kartawiria, sebenarnya punya hobby yang beragam. Walaupun sama-sama bergabung dengan milis Jalansutra-ya Pak Bondan, tapi Irvan juga aktivis Sahabat Museum bersama sang istri Dila Bondan. Dia suka segala sesuatu berbau jadul, dari lagu Guns n Roses, tokoh Batman, sampai bangunan kuno bersejarah di Jakarta Kota. Irvan pernah jadi tur leader bareng Andrew Mulianto, sekarang jadi selebritis Stand Up Comedy, dan hobby-nya paling mutakhir adalah JKT48. Oh iya, beliau bergelar doktor dan berprofesi sebagai dosen!

Saya sendiri, punya karir yang tak kalah beragam. Saya justru memulai karir pergaulan dari menulis review makanan. Lalu review hotel. Lalu lanjut ke menulis caper alias catatan perjalanan, karena saya cinta banget sama jalan-jalan. Caper saya lumayan lho! Mantan pacar yang sekarang jadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (untouchable...ups! Haha) Republik Harnaz, konon mulai melirik saya karena membaca caper saya di milis. Saya suka menulis apa saja, mulai dari musik sampai makanan, dan kemudian menjadi kontributor The Jakarta Post. Saya berprofesi sebagai manajer kuli penjaja kompresor, bergelar master hanya untuk gaya ditulis di undangan nikah!

Lalu.... mengapa Kimiasutra? Kang Irvan jago juga menulis sejarah dan komedi. Saya sendiri cukup mumpuni menulis caper jalan-jalan. Mengapa Kang Irvan dan saya report-repot menjabarkan rumus kimia dan sibuk melawan berbagai hoax yang menyerang kita?

Topik ini muncul dalam obrolan kami di suatu sore di laboratorium tempat Irvan dan saya mengajar. Kami membuat kesimpulan, bahwa konten ilmiah ini nih, yang paling dibutuhkan Indonesia, dan paling sedikit suppliernyah. Kalo menulis caper sudah ada Naked Traveler. Menulis review makanan sudah ada Jeny Jenzcorner. Tapi menulis sains secara sederhana dan lucu.... belum ada!

Padahal, di jaman informasi ini, setiap hari kita dihantam berita sains, baik yang hoax maupun yang beneran (banyakan hoax sih). Beras plastik. Krimer meledak kena api. Minum cuka dan bawang putih membersihkan pembuluh darah. Mabok minum rebusan pembalut. Bakso mengandung boraks. Mie instan disita karena mengandung pengawet terlarang. Kopi sianida! Dan buanyaaaak lagi. Banyak yang menjadi korban: tukang beras, tukang kopi Vietnam, tukang bakso, hanya bisa menggigit jari karena masyarakat begitu mudahnya percaya berita dan menyebarkannya bak virus flu di kolam bola!

Maka, hadirlah Kimiasutra. Misi kami sederhana: menjelaskan kimia dalam bahasa manusia. Fokus kami pada kimia kuliner. Kami melawan semua hoax dan nabi-nabinya. Jika ada yang menganggap orang Indonesia gampang dibodohi, hati-hati! Ketika hoax datang, maka di langit ada simbol Batman dan Robin Kimiasutra yang disorot lampu. Batman-nya berambut gelombang, kacamata tebal, agak buncit, dan suka nyengir. Robin-nya botak plontos, kalo ketawa ngakak gak jelas, buncit bucitreuk, dan sok tahu. Kamilah @irvankarta dan @itsharnaz, Batman dan Robin Kimiasutra, siap membela Gotham City kejahatan hoax kimia kuliner!

"I made a promise on the grave of my parents that I would rid this city of the evil that took their lives. By day, I am Bruce Wayne, billionaire philanthropist. At night, criminals, a cowardly and superstitious lot, call me.... Batman"

"Holey rusted metal, Batman! The ground. It's all metal. It's full of holes. You know, holey"

Terima kasih untuk Liquid Production House yang sudah membantu kami membuat video yang ciamik tenan. Nantikan video baru kami setiap minggu, selalu membahas berita kimia kuliner terbaru. Tayang perdana 17 Agustus 2016, yuk follow kami di youtube kimiasutra. Merdeka!

Salam,

Robin. Batman lagi beli martabak sama Alfred pake Batmobil yang dijadiin Uber Black.

Saturday, August 13, 2016

Mitos Mabok Minum Pembalut

Berita: http://belitung.tribunnews.com/topics/lipsus-mabuk-pembalut

Sumber:

Mabuk Pembalut! Astaga, ide bagus bukan? Daripada beli bir atau whisky yang mahal, mari larutkan Laurier dan Anda akan sampai ke Surga ketujuh! Benarkah begitu? Mungkin iya. Tapi.... Anda tetap di Surga sana dan nggak balik ke bumi alias game over!

Pertanyaannya: apa benar minum larutan pembalut bisa mabuk dan apa pula yang membuat mabuk? Kimiasutra menjawab!

Pertama-tama kita samakan dulu ya definisi 'mabuk'. Mabuk alkohol menurut wikipedia adalah proses keracunan (intoxication) alkohol atau etanol (CH3CH2OH) ketika jumlah dan kecepatan alkohol yang diminum lebih besar daripada kecepatan hati untuk mencernanya. Akibatnya, karena etanol larut dalam darah, kadar alkohol dalam darah meningkat. Detak jantung naik, tubuh terasa hangat, syaraf yang terkena alkohol menjadi kebas. Dan senyum pun terkembang, istri orang dipeluk, bahkan Bi Inem mendadak terlihat sexy! Itulah mabuk yang sesungguhnya. Keleyengan membawa nikmat.

Tapi ingat bahwa 'mabuk' itu keleyengan, tetapi tidak semua keleyengan itu mabuk. Kalau ajrut-ajrutan di mobil, kita keleyengan. Kalau kita makan kolak kebanyakan sesudah puasa, kita keleyengan. Kalau melihat cewek cantik melirik manja, dan tiba2 kita berkhayal bak Frodo Baggins mau melempar cincin kawin ke Kawah Mordor, itu keleyengan. Mabuk. Tapi beda dengab mabuk alkohol! Bedanya dimana?

Secara definisi tadi, alkohol yang masuk ke darah dan bikin keleyengan hanya berasal dari kelebihan alkohol yang belum tercerna oleh hati. Dalam hati (selain ada kamu) juga ada enzim alkohol dehidrogenase, yang mencerna alkohol. Pelan-pelan tapi pasti dia memecah alkohol sehingga kadar alkohol dalam darah terus turun sampai hilang sama sekali. Itulah yang disebut sadar. Kenapa suka pusing? Karena pencernaan alkohol membutuhkan energi dan menghabiskan gula. Akibatnya gula darah suka drop setelah kadar alkohol turun. Makanya abis mabuk enaknya makan warteg atau bubur Mangga Besar, supaya kadar glukosa kembali normal lewat asupan nasi atau bubur. Dengan asumsi Anda mabuknya di daerah Mangga Besar tentu saja.

Jadi, mabuk alkohol bersifat sementara. Bagaimana jika Anda mabuk Autan, mabuk lem aibon, atau mabuk pembalut? Yang ada adalah bahan kimia yang bikin keleyengan itu tidak akan dicerna, melainkan akan bergentayangan dalam tubuh sampai akhirnya menimbulkan kanker dan penyakit lainnya! Jadi, berbahaya!

Lalu apa sih dalam pembalut yang bisa bikin keleyengan? Mari kita bedah! Katanya kalau mau mabok pembalut, pembalutnya harus dipilih yang bersayap (wings), lalu direbus dalam air. Oke, kalo wings sih cuma karena disitu lebih banyak bahan kimia penyerap airnya daripada pantyliner (HAYYAH!). Apapun yang bikin mabuk, berarti larut dalam air karena bisa direbus. Lalu menurut Jontor bisa juga ditetesi bensin. Berarti zat ini pasti mudah menguap seperti alkohol asli.

Di dalam pembalut baik popok maupun softex, bisa dibagi menjadi tiga bagian: bagian dalam yang bersentuhan dengan kulit, bagian tengah yang menyerap air, dan bagian luar yang tahan air. Bahan penyerap air sendiri adalah super absorbent berbasis polimer Poliakrilat. Ini jelas tidak larut dalam air! Jadi bukan ini yang bikin mabok.

Dugaan utama adalah justru zat yang disebut 'Ftalat'. Sulit nyebut namanya tanpa nyembur temen sebelah! Ini adalah molekul berukuran kecil yang bertugas membuat plastik yang keras jadi lembut dan mudah dibentuk. Inilah yang berbau kalau kita belanja pake kantong kresek hitam jelek. Inilah yang bau kalau kita minum air kemasan cup murahan. Inilah yang kita sebut 'bau plastik', karena plastik (polietilen, polipropilen, polietilentereftalat) tidak berbau.

Nah, si Ftalat ini yang memenuhi kandidat sebagai tukang bikin mabok! Dia larut air juga. Dia mudah menguap. Dia bisa mempengaruhi syaraf sehingga terasa kebas dan keleyengan. Efeknya lebih ke aroma, sehingga dihisap lebih nendang daripada diminum!

Tapi ingat, bahwa di tubuh kita tidak ada enzim pencerna ftalat. Zat ini akan bersarang di paru-paru, perut, lalu kemudian berpotensi menjadi kanker. Bahaya! Makanya kalo mau mabok, gunakanlah alkohol alami yang sehat! Hasil fermentasi hop dan malt (bir) atau fermentasi tebu pilihan (bukan vetcin, tapi topi miring!). Mabuklah, gapailah Surga ketujuh, peluklak istri orang atau istri sendiri sekali-sekali. Sesudah puas, kembalilah ke bumi. Ingatlah keluarga, ayah ibu, yang sayang sama Anda, yang mungkin marah kalau Anda mabuk, tapi sedih kalau Anda mati keracunan pembalut!

Yuk, mabuk yang sehat! HAYYAH!

Salam

Harnaz