Saturday, September 17, 2016

Memecah Misteri Air Alkali




Kali ini Kimiasutra membahas topik best-seller: air alkali! Apa sih air alkali itu? Dan mengapa mahal banget, katanya baik untuk kesehatan? Lalu ada yang berani memasang skala pH-nya lagi! pH 10, 11, sampai 14! Katanya makin tinggi makin bagus untuk kesehatan. Apa iya?

Begini konsepnya. Yang namanya asam dan basa (alkali) adalah konsep kimia yang berdasarkan pada konsentrasi ion Hidrogen (H+) dalam sebuah larutan. Semakin banyak ion H+, semakin rendah pH, rasanya akan semakin asam (jeruk contohnya, pH-nya 3). Sementara sebaliknya, semakin sedikit ion H+, semakin tinggi pH, rasanya akan semakin pahit (sabun contohnya, pH-nya 10, demikian juga obat dan bratawali). Rumusnya: pH = -log[H+].

Air murni, pada dasarnya, pH-nya adalah 7 atau netral. Dia hanya akan jadi asam jika ada sesuatu bersifat asam yang ditambahkan pada air tersebut (misalnya jeruk), dan akan menjadi basa jika ada sesuatu bersifat basa/alkali yang ditambahka ke air tersebut (misalnya sabun).

Pengujian menggunakan kertas pH, yang bereaksi berubah warna terhadap konsentrast H+ pada larutan, menunjukkan hasil yang jelas, bahwa 'air alkali' memiliki pH yang netral (7). Ini juga ditunjukkan oleh rasanya, bahwa pH alkali atau basa seharusnya rasanya pahit, seperti sabun, kalau bener pH-nya 10 atau 14. 

Tetapi ketika kita menggunakan pH meter untuk mengukur air alkali, didapati bahwa hasil yang diperoleh adalah basa (lihat foto, pH 10.71). Padahal menggunakan kertas pH katanya netral (pH 7), dan rasanya pun tidak pahit. Apa yang terjadi?



Gambar diatas adalah diagram cara kerja pH meter digital:
1 = larutan yang akan diukur pH-nya
2 = elektroda gelas, yang terdiri dari (3), (4), (5)
3 = lapisan tipis gelas silika 
4 = larutan garam logam, biasanya KCl (Kalium Klorida)
5 = elektroda internal dari Perak/Perak Klorida
6 = ion hidrogen dari larutan menempel pada permukaan luar gelas
7 = ion hidrogen dari elektroda menempel pada permukaan dalam gelas
8 = alat pengukur beda potensial antara bagian luar dan bagian dalam gelas menunjukkan pH
9 = elektroda referensi

Yang dilakukan oleh pH meter digital adalah menggunakan larutan garam untuk mengubah kadar H+ menjadi beda potensial listrik, yang kemudian bisa diukur dan digunakan untuk menunjukkan pH. Namun cara ini memiliki kelemahan, karena menggunakan banyak larutan garam (Kalium Klorida misalnya) untuk menentukan pH.

Pada pH diatas 7, bisa terjadi apa yang disebut sebagai 'Alkaline Error', yakni dimana adanya ion positif lain seperti Sodium (Natrium), Kalium, Kalsium, atau Magnesium, terlihat sebagai ion Hidrogen (H+) oleh alat sehingga pH terlihat tinggi, padahal tidak. Sementara mineral-mineral inilah yang umum terdapat pada air dan menyebabkan air rasanya 'segar'. 

Boleh jadi, fakta inilah yang dimanfaatkan oleh produsen, yang menambahkan mineral alkali ini kepada air sehingga pengukuran pH meter menjadi alkali dan terlihat 'basa'. Padahal, tidak basa, tetapi memang mengandung mineral saja!

Prinsip ini perlu dipahami untuk mencegah pemikiran bahwa alkali itu 'sehat' dan asam itu 'tidak sehat'. Larutan dengan pH tinggi beneran, seperti NaOH pH 10, adalah racun yang tidak bisa diminum dan rasanya pahit sekali. Demikian pula larutan asam HCl dengan pH 1. Tidak ada hubungan langsung antara pH dan kesehatan: ada yang asam tapi sehat (seperti jeruk) dan basa tapi sehat (seperti bratawali).

Salam,

Harnaz

Daftar Pustaka


http://www.explainthatstuff.com/how-ph-meters-work.html






No comments:

Post a Comment